Menendang bola merupakan salah satu karakteristik
permainan sepakbola yang paling dominan. Menendang bola tidak hanya
mengandalkan pada salah satu kaki yaitu kaki kanan atau kaki kiri saja, tetapi
kedua-duanya harus terampil. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik,
akan dapat bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan
(passing), menembak ke gawang (shooting at the goal), dan menyapu
untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).
Teknik menendang bola dilihat dari perkenaan bagian kaki
ke bola, menurut Remmy Muchtar (1992: 29) ada empat cara dalam menendang bola,
yakni: Dengan kaki bagian dalam (inside-foot) Dengan punggung kaki (instep-foot)
Dengan punggung kaki bagian dalam (inside-instep)Dengan punggung kaki
bagian luar (outside-instep)Dalam permainan sepakbola pemain juga harus
dapat menerima bola (receiving the ball) ketika diberi operan oleh
kawannya, baik operan itu datar, lambung, keras maupun pelan, pemain harus
mampu mengontrol bola dan menahan bola agar tidak hilang di ambil lawan dengan
menggunakan kaki, baik kaki bagian dalam, punggung kaki, punggung kaki bagian
luar, sol sepatu, paha, dada maupun kepala tergantung dengan arah datangnya
bola.
Agar bola dapat dikuasai dengan baik maka pemain harus
menjaga stabilitas dan keseimbangan (kaki tumpu menumpu kuat dan rileks, lutut
agak ditekuk dan tangan berada di samping badan), mengikuti arah jalannya bola
(sesaat bagian badan yang akan dipakai untuk menerima atau mengontrol bola),
dan mata harus tertuju pada bola.
Dengan menguasai semua teknik-teknik permainan
sepakbola, maka kemungkinan keterampilan bermain sepakbola untuk dapat bermain
sepakbola akan lebih baik dibandingkan dengan pemain yang tidak menguasai
teknik-teknik permainan sepakbola.
Seorang pemain sepakbola agar dapat
bermain dengan baik dan benar dia harus bisa menendang dengan baik dan benar
pula, menurut Sucipto dkk (2000:17) menjelaskan bahwa tendangan merupakan usaha
untuk memindahkan bola. Menendang bola adalah salah satu karakteristek
permainan Sepakbola yang paling dominan. Tujuan menendang bola adalah untuk
mengumpan (passing), menembak kegawang (shooting at the goal),
dan menggagalkan serangan lawan (Sweeping). Menendang bola mempunyai dua
arah putaran, menurut Sukatamsi (1997: 33) menjelaskan arah putaran jalannya
bola ada dua macam, yaitu:
1.
Tendangan lurus (Langsung).
2.
Bola setelah ditendang tidak berputar sehingga bola melambung lurus
dan jalannya kencang. Pada tendangan lurus ini, tenaga tendangan melalui titik
pusat bola, keluar menuju lintasan bola (lurus).
3.
Tendangan melengkung (Slice).
4.
Bola setelah ditendang berputar ke arah yang berlawanan dengan arah
tendangan dan arah bola, bila bola melambung setelah sampai puncak akan turun
vertikal.
5.
Pada tendangan melengkung ini tenaga tendangan tidak melalui pada
titik pusat bola, tenaga tendangan menyinggung bola dan memutar bola sehingga
lintasan bola melengkung atau berupa garis lengkung sesuai dengan arah putaran
bola.
Menendang dibedakan beberapa macam
dilihat dari perkenaan dari kaki ke bola (impact), yaitu menendang
dengan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar (outside),
punggung kaki (instep) dan punggung kaki bagian dalam (inside of the
instep). Sukatamsi Jakarta (1997:
32) Tendangan menurut tinggi rendahnya lambungan bola adalah sebagai berikut:
1.
Tendangan bola rendah, bola bergulir diatas tanah sampai melambung
setinggi lutut,
2.
Tendangan bola melambung lurus atau melambung sedang, lambungan
setinggi antara lutut sampai kepala,
3.
Tendangan bola melambung tinggi, paling rendah setinggi kepala
(Sukatamsi, 1988:84) .
Untuk dapat menendang bola melambung
dengan hasil yang jauh di samping membutuhkan power otot tungkai juga
memerlukan penguasaan teknik menendang bola yang baik. Perlu diperhatikan pula
bahwa teknik-teknik tertentu dapat memberikan hasil yang diharapkan sedangkan
untuk menghasilkan suatu tendangan yang melambung dan jarak yang jauh lebih
tepat jika menggunakan kaki bagian dalam (inside of the instep).
Dalam penelitian ini teknik tendangan yang digunakan untuk melakukan
tes awal dan tes akhir
tendangan jauh yaitu menendang
dengan punggung kaki bagian
dalam. Macam-macam tendangan dalam permainan sepakbola yang harus diketahui
dan dikuasai oleh seorang pemain
sepakbola :
Atas dasar
bagian
mana dari kaki yang digunakan untuk menendang
bola
dengan : kaki bagian dalam, kura-kura
kaki bagian luar, kura-kura kaki penuh, ujung jari, kura-kura kaki sebelah dalam, tumit (Sukatamsi, 1984:47) gambar 2.2
1.
Atas dasar kegunaan atau fungsi
dari tendangan :
a. Untuk memberikan operan bola kepada teman Untuk
menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan,
b.
Untuk membuat gol kemenangan
c.
Untuk membersihkan atau menyapu bola di daerah pertahanan (belakang) langsung ke depan
d.
Untuk melakukan bermacam-macam tendangan khusus
yaitu
untuk tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan hukuman(penalti) (Sukatamsi,
984 : 48).
Gambar 2.2
Bagian kaki
yang digunakan untuk menendang
(Sukatamsi, 1984 : 47)
1.
Atas dasar tinggi rendahnya lambungan bola
a.
Tendangan bola rendah, bola menggukir
datar di atas permukaan tanah sampai
setinggi lutut .
b.
Tendangan bola
melambung tinggi, bola melambung
paling
rendah
setinggi kepala (Sukatamsi, 1984 :
48).
2.
Atas dasar arah putaran dan jalannya bola
a.
Tendangan lurus (langsung)
b.
Tendangan melengkung (slice) (Sukatamsi, 1984 : 48).
Untuk dapat melakukan
tendangan jauh dalam sepak bola dengan hasil yang
maksimal, disamping membutuhkan kekuatan juga memerlukan penguasaan teknik menendang yang baik.
Untuk dapat
menghasilkan tendangan jauh yang baik,
lebih tepat apabila menggunakan punggung kaki bagian dalam, karena akan menghasilkan
lintasan bola yang melambung dan jauh. Teknik-teknik tendangan dengan punggung kaki bagian dalam adalah :
1.
Letak Kaki Tumpu
Kaki tumpu adalah kaki yang
menumpu pada tanah pada saat persiapan menendang dan
merupakan titik berat badan. Posisi
kaki tumpu akan menentukan
arah lintasan bola. Posisi
atau letak kaki tumpu
yang
baik
untuk
melakukan
tendangan dengan menggunakan punggung kaki bagian
dalam adalah kaki tumpu
diletakkan di samping belakang bola antara 25 cm - 30 cm, arah kaki tumpu membuat
sudut 400 dengan garis
lurus arah bola
2.
Kaki Yang Menendang
Kaki yang menendang
diangakat ke belakang, kemudian diayunkan
ke depan kearah sasaran. Hingga
punggung kaki bagian
dalam dapat tepat mengenai
tengah tengah di bawah bola.
Gerak kaki yang menendang dilanjutkan ke depan (gerak anjutan ke
depan) .
Gambar
2.3
Letak kaki tumpu
Menendang dengan punggung kaki bagian dalam
(Sukatamsi, 1984 : 118)
Gambar 2.4
Kaki yang menendang
Menendang
dengan punggung kaki bagian
dalam
(Sukatamsi, 1984 : 118)
1.
Sikap Badan
Pada waktu kaki yang menendang
bola diayunkan ke belakang, badan condong
ke depan. Pada waktu menendang bola karena posisi kaki tumpu berada di samping belakang bola, sikap badan condong ke belakang. Kedua lengan terbuka ke samping
badan untuk menjaga keseimbangan.
Karena kaki tumpu berada di samping bola
maka
panggul berada di atas bola, sikap badan sedikit condong ke depan (Lihat Gambar 3 d).
1.
Pandangan Mata
Pada waktu menendang bola,
arah pandangan mata pada bola kemudian pada arah sasaran
Gambar 2.5
Sikap Badan Menendang dengan punggung kaki bagian dalam
(Sukatamsi, 1984 : 118)
1.
Bagian Bola yang Ditendang
Tepat di tengah bawah bola, bola akan melambung
tinggi
2.
Menendang Bola dengan
Ancang-Ancang
Bola dalam keadaan
berhenti, pemain berdiri 3 – 5
langkah di belakang samping bola, sehingga letak pemain membuat sudut kurang lebih 400 dengan garis lurus arah sasaran bola.
Gambar 2.6
Bagian bola yang ditendang
(Sukatamsi, 1984 : 118)
Gambar 2.7
Menendang bola dengan
ancang-ancang
(Sukatamsi, 1984 : 119)
1.
Kegunaan menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam :
a.
Untuk operan, untuk operan melambung atas (tinggi).
b.
Untuk tendangan tepat ke mulut gawang.
c.
Untuk tendangan bola melambung.
d.
Untuk tendangan kombinasi
dengan gerakan lain (Sukatamsi, 1984
: 116).
Demikian halnya untuk mencari jarak atau hasil tendangan bola dengan
pengaruh sudut elevasi, yaitu dengan
suatu
percobaan
sederhana
selang
karet
penyiraman kebun dapat dilihat
lintasan pancuran airnya jika mulut selang diarahkan
pada sudut yang besarnya berbeda-beda. Pada sudut 00 dengan garis vertikal tidak ada
garis horisontalnya, yang ada seluruhnya kemampuan vertikalnya. Diantara sudut 00 dan 900, akan terlihat bahwa pada sudut yang berbeda akan terjadi lintasan gerak air
yang berbeda pula.
Ada suatu
pola
hubungan
antara
sudut
elevasi,
jarak
vertikal
dan
jarak
horisontal dari lintasan geraknya.
Dalam gambar 10 terlihat bahwa lintasan A dan
lintasan B merupakan jarak horisontal yang paling kecil meskipun
jarak horisontalnya sama, tapi jarak vertikalnya sangat berbeda.
Sudut
elevasi
untuk
A
merupakan penyiku dari sudut
elevasi untuk B. Sudut evaluasi untuk A adalah 200 dan
sudu elevasi untuk B adalah 700, demikian juga C dan D. Sudut
untuk C adalah
600 dan sudut elevasi untuk D adalah 300, dua sudut yang paling menyiku satu sama lain akan menghasilkan jarak
horisontal yang sama, tetapi jarak vertikal dari sudut
yang lebih besar akan selalu lebih besar. Hubungan
ini sedemikian rupa sehingga makin besar perbedaan antara dua sudut itu, maka makin besar pula perbedaan
titik-titk tertingg dari
lintasan geraknya. Pada lintasan
E
sudut elevasi
adalah 450, sudut dengan komponen vertikal yang sama
dengan komponen horisontalnya.
Dengan sudut
elevasi
450 akan dihasilkan waktu maksimal
di
udara
dan
kemampuan horisontal maksimal. Oleh karenanya, secara teoritis
untuk menendang bola merupakan sudut
optimal untuk menghasilkan jarak
horisontal terbesar. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini.
Gambar 2.8
Sudut elevasi pada jarak
horisontal dan vertikal
(Soedarminto,
1991 : 92)