Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh
dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga
gawang. Sepakbola terdiri dari 11 orang pemain (Suharsono,1982: 79). Hampir
seluruh permainan dimainkan dengan kemampuan kaki, badan dan kepala untuk
memainkan bola. Namun demikian agar dapat bermain sepakbola yang baik perlu
bimbingan dan tuntunan tentang teknik dasar dan keterampilan bermain sepakbola.
Sepakbola merupakan
cabang olahraga yang sangat populer di dunia dan olahraga ini sangat mudah
dipahami. Pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepakbola dunia yang
disingkat FIFA (Federation Internasional The Football Association). Dan
di Indonesia, organisasi yang menaungi sepakbola adalah PSSI (Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia). PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930. Permainan
sepakbola dimainkan oleh dua regu yang setiap regunya terdiri atas 11 orang
pemain termasuk penjaga gawang. Permainan sepakbola dipimpin oleh seorang wasit
dan dibantu dua asisten wasit. Lama permainan sepak bola adalah 2 x 45 menit dengan istirahat 15
menit, lapangan permainan empat persegi panjang, panjangnya tidak boleh lebih
dari 120 meter dan tidak boleh kurang dari 90 meter, sedang lebarnya tidak
boleh lebih dari 90 meter dan tidak boleh kurang dari 45 meter (dalam
pertandingan internasional panjangnya lapangan tidak boleh lebih dari 110 meter
dan tidak boleh kurang dari 100 meter, sedang lebarnya tidak lebih dari 75
meter dan tidak boleh kurang dari 64 meter).
Seluruh pemain boleh memainkan bola dengan seluruh
anggota badannya kecuali tangan. Penjaga gawang boleh memainkan bola dengan
tangan, tetapi hanya di daerah gawangnya sendiri. Setiap regu berusaha untuk
memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha untuk mencegah
lawan untuk memasukkan bola ke gawangnya. Permainan sepakbola merupakan salah
satu cabang olahraga yang digemari masyarakat Indonesia dan banyak dimainkan
oleh seluruh lapisan masyarakat, baik itu anak-anak, remaja, dan orang tua.
Selain itu olah raga sepakbola juga banyak di mainkan oleh kaum perempuan baik
di luar negeri maupun dalam negeri. Untuk pembinaan para pemain yang berpotensi
dan berbakat akan dibina atau dilatih. Untuk meningkatkan kemampuan pemain
perlu adanya organisasi sebagai tempat pembinaan.
Organisasi tersebut biasa disebut dengan klub, dalam
klub sepakbola tersebut perlu adanya manajemen organisasi untuk kelangsungan
organisasi sepakbola tersebut. Karena dalam unsur manajemen itu meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sehingga tujuan dari
organisasi tersebut dapat tercapai. Dalam organisasi sepakbola tersebut juga
mencakup pembinaan bagi para pemain. Pembinaan para pemain sepak bola dimulai
dari masing-masing klub, kemudian klub daerah dan yang terakhir klub tingkat
nasional.
1.
Teknik Dasar Bermain Sepakbola
Menurut John Ellinger (Robert Koger, 2007: vii) melatih
tim sepakbola harus dimulai dengan mengajari setiap pemain berbagai teknik
dasar yang diperlukan dalam berbagai kondisi yang muncul di dalam laga yang
sesungguhnya. Sejak usia dini para pemain harus menguasai teknik dasar
permainan sepakbola. Setiap jenis teknik yang diajarkan harus diikuti oleh
program latihan yang konsisten dan berkelanjutan agar teknik tersebut dapat
dikuasai dan berubah menjadi keterampilan, yaitu kemampuan menggunakan teknik
permainan yang dapat digunakan dalam setiap kondisi dan kendala yang ada setiap
pertandingan.
Menurut menurut Soeharno (1985: 43) pengertian teknik
dasar adalah proses gerak dimana dalam melakukannya menempatkan fundamen gerak
yang dilakukan dengan kondisi yang sederhana dan mudah. Dalam penampilan
olahraga yang tinggi, suatu kontrol olahraga yang sempurna merupakan
persyaratan bagi pencapaian prestasi puncak individu. Seorang siswa yang tidak
tahu bagaimana cara mengerahkan secara fungsional atau secara efisien dengan
menggunakan teknik yang sempurna, hanya dapat mengimbangi sebagian dari
kekurangan ini melalui kualitas lain.
Sedangkan menurut Robert Koger (2007: 13), Teknik-teknik yang tergolong sebagai foundation
(dasar) merupakan menu latihan yang paling mendasar atau paling rendah
tingkatannya. Latihan–latihan teknik itu ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan dasar yang diperlukan oleh semua pemain, namun menu latihan ini
tidak ditujukan untuk menghadapi kondisi pertandingan yang sesungguhnya.
Membangun dasar yang kokoh adalah keharusan. Layaknya
orang membangun rumah, semakin kuat pondasinya, maka semakin besar dan
bervariasi pula ukuran dan bentuk bangunan yang dapat didirikan diatasnya. Jadi
kemampuan dasar jelas sangat dibutuhkan oleh para pemain. Menurut Soewarno
(2001: 7) teknik dengan bola adalah sebagai berikut: Beberapa teknik dasar dengan
bola dalam bermain sepakbola yang perlu dimiliki seorang pemain sepakbola
adalah menendang bola (kicking), menerima bola (receiving the ball),
menggiring bola (tendangan melambung),
merebut bola (tackling), lemparan ke dalam (throw in), dan teknik
menjaga gawang: bertahan dan menyerang (technique of goal keeping: defensive
and offensive).
Menurut Sardjono (1985: 46) teknik dasar dengan bola
dalam permainan sepakbola adalah semua gerakan dengan menggunakan bola yang
dilakukan dalam bermain sepakbola. Dari beberapa pendapat tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa pengertian teknik dasar dengan bola dalam permainan
sepakbola adalah semua gerakan dengan bola yang diperlukan dalam bermain
sepakbola dalam mengembangkan prestasi maksimal. Dalam permainan sepakbola,
pemain yang dapat bermain sepakbola dengan baik adalah pemain yang memiliki
atau menguasai teknik-teknik yang ada dalam sepakbola. Permainan sepakbola
merupakan permainan kerjasama dalam suatu tim yang terdiri dari sebelas orang
pemain.
Kekompakan dari masing-masing peran dalam tim sangat
menunjang untuk mencapai prestasi tim. Hal lain yang membantu suatu tim
berhasil meraih prestasi yang baik adalah kondisi fisik yang baik dan
penguasaan teknik yang baik pula. Memiliki kondisi fisik yang baik belum menjamin
untuk dapat berprestasi, karena prestasi tidak hanya ditentukan oleh kondisi
fisik saja tetapi juga karena kematangan penguasaan teknik sehingga dapat
memberikan andil yang besar dalam pencapaian prestasi tinggi. Masalah kondisi
fisik memang merupakan kunci yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola.
Harsono (1988: 153) mengatakan bahwa dengan memiliki
kondisi fisik yang baik akan memberikan peningkatan sistem sirkulasi dan kerja jantung, peningkatan
komponen kondisi fisik ekonomis gerak, pemulihan organ tubuh lebih cepat, dan
respon yang cepat dari organisme tubuh. Peningkatan kondisi fisik bertujuan
agar kemampuan fisik siswa meningkat ke kondisi puncak dan berguna untuk
melakukan aktivitas olahraga dalam mencapai prestasi maksimal (Suharno, 1985:
24).
Prestasi sepakbola yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah keterampilan bermain sepakbola akan tercapai dengan meningkatkan pula
penguasaan teknik dan diimbangi dengan penguasaan taktik serta strategi yang
tepat. Dalam hal ini untuk meningkatkan kemampuan fisik, teknik dan taktik maka
pemain harus melakukan latihan-latihan yang teratur dan berkesinambungan.
Kemampuan bermain sepakbola adalah kemampuan untuk menguasai teknik-teknik
permainan sepakbola. Unsur-unsur kondisi fisik yang mendukung dalam pencapaian
prestasi maksimal adalah kekuatan, daya tahan, kemampuan, kelincahan dan
kelentukan secara umum, sedangkan stamina daya ledak, reaksi, koordinasi,
ketepatan dan keseimbangan sebagai unsur fisik khusus (Suharno,1985: 24).
Terlepas dari kondisi fisik, permainan sepakbola memerlukan penguasaan teknik
bermain sepakbola yang baik mencakup teknik teknik dengan bola dan teknik tanpa
bola.
Menurut Suwarno KR (2001: 7) teknik sepakbola dalam
permainan sepakbola:
a.
Gerakan-gerakan tanpa bola (Movement
without the ball)
b.
Lari dan merubah arah (Running
and changing of direction), Meloncat/melompat (Jumping)
c.
Gerak tipu tanpa bola atau
gerak tipu badan (Feinting without the ball / body feint)
d.
Gerakan-gerakan dengan bola (Movement
with the ball).
e.
Menendang bola (Kicking).
f.
Menerima bola (Receiving the
ball)
g.
Menyundul bola (Heading).
h.
Menggiring bola (Tendangan melambung).
i.
Gerak tipu (Feinting).
Merebut bola (Tackling).
j.
Lemparan ke dalam (Throw-in).
k.
Teknik menjaga gawang
l.
Bertahan dan menyerang Technique
of goal keeping: defensive and offensive) .
Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah:
1.
Menendang (kicking)
Menendang bola (kicking) dapat dilakukan dengan
semua bagian kaki, namun secara teknis agar bola dapat ditendang dengan baik,
dapat dilakukan dengan pungung kaki atau kura-kura kaki, sisi kaki bagian
dalam, sisi kaki bagian luar, punggung kaki bagian dalam, dan punggung kaki
bagian luar (Herwin, 2004: 33).
a.
Tujuan dari menendang bola:
b.
Untuk memberikan bola kepada
teman atau mengoper bola
c.
Dalam usaha memasukkan bola ke
gawang lawan.
d.
Untuk menghidupkan bola kembali
setelah terjadi suatu pelanggaran seperti tendangan bebas, tendangan penjuru,
tendangan hukuman, tendangan gawang dan sebagainya
e.
Untuk melakukan clearing atau
pembersihan dengan jalan menyapu bola yang berbahaya di daerah sendiri atau
dalam usaha membendung serangan lawan pada daerah pertahanan sendiri.
1)
Menendang dengan kaki bagian
dalam
a)
Kaki tumpu:
Kaki tumpu ditempatkan di samping
bola, ujung kaki tumpu diarahkan ke arah jalan bola, kaki tumpu ikut membantu
gerakan kaki ayun atau kaki tendang.
b)
Kaki tendang:
Kaki tendang diputar, kaki bagian
dalam diarahkan ke arah jalan bola, lutut sedikit dibengkokkan. Telapak kaki
tending sejajar dengan tanah, pukulkan kaki bagian dalam pada bagian tengah
bola (tepat di tengah bola).
c)
Gerakan lanjutan.
2)
Menendang dengan kura-kura kaki
bagian dalam
a)
Kaki tumpu
Mengambil awalan dengan membentuk
busur atau melengkung kira-kira 450 derajat, kaki tumpu ditempatkan kira-kira 2
atau 3 telapak kaki di samping belakang bola, lutut sedikit dibengkokkan, kaki
tumpu membantu gerakan kaki tendang.
b)
Kaki tendang
Kaki tendang, pinggang dan lutut
diputar. Perkenaan pada bagian dalam dari kura-kura kaki, bola ditendang dengan
sisi bagian dalam dari kura-kura kaki, sedangkan tubuh bagian atas ayun sedikit
ke samping melewati kaki tumpu.
c)
Gerakan lanjutan
3)
Menendang dengan kura-kura kaki
bagian luar
a)
Kaki tumpu
Menendang dengan menggunakan kaki
kanan dari arah sebelah kanan, kaki tumpu ditempatkan kira-kira 1 atau 2
telapak kaki di samping belakang bola, kekuatan berada pada kaki tumpu.
b)
Kaki tendaing
Kaki tendang, pinggang dan lutut diputar. Perkenaan
kaki bagian kura-kura sebelah luar, dimulai dari jari-jari kaki sampai bagian
mata kaki, tubuh bagian atas sedikit miring ke arah kaki tumpu pada saat
menendang.
c)
Gerakan lanjutan dari kaki
tendang.
4)
Menendang dengan kura-kura kaki
penuh
a)
Kaki tumpu
Kaki tumpu ditempatkan di samping
bola, kaki tumpu diarahkan ke arah tendangan, lutut kaki tumpu sedikit dibengkokkan.
b)
Kaki tendang
Ayunkan kaki tumpu diikuti oleh
gerakan pinggang, perkenaan kura-kura kaki tepat di tengah bola, pergelangan
kaki dikuatkan, ujung kaki tendang diarahkan ke bawah, pada saat melakukan
tendangan tubuh bagian atas berada di atas bola
c)
Gerakan lanjutan dari kaki
tendang.
2.
Mengontrol/menghentikan
bola (Stopping)
Dalam permainan sepakbola seorang pemain harus mampu
menerima, menghenitkan bola, dan menguasainya dengan baik. (Herwin, 2004:39).
Menurut Sukatamsi (1984: 124-125) cara menghentikan bola menurut bagian badan
yang dipakai menerima bola adalah:
a.
Dengan tungkai bawah
b.
Dengan kaki
c.
Kaki bagian dalam.
d.
Kura-kura kaki penuha.
e.
Kura-kura kaki bagian luara.
f.
Sol sepatua.
g.
Tumit kaki (jarang digunakan)
h.
Dengan tulang kering
i.
Dengan paha
j.
Dengan perut
k.
Dengan dada
l.
Dengan kepala
3.
Menggiring bola (tendangan melambung)
Menggiring dalam permainan sepakbola bertujuan untuk
melewati lawan, untuk mendekati daerah pertahanan lawan, untuk membebaskan diri
dari kawalan lawan, untuk mencetak gol, dan untuk meleawati daerah bebas
(Herwin, 2004: 36). Menurut Sukatamsi (1984: 159-161) ada beberapa macam cara
menggiring bola, yaitu:
a.
Menggiring bola dengan
kura-kura kaki bagian dalam :
1)
Posisi kaki menggiring bola
sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki bagian
dalam.
2)
Kaki yang digunakan untuk
menggiring bola tidak diayunkan seperti teknik menendang bola, tetapi tiap
langkah secara teratur menyentuh atau mendorong bola bergulir ke depan dan bola
harus selalu dekat dengan kaki. Dengan demikian bola mudah dikuasai dan tidak
mudah direbut lawan.
3)
Pada saat menggiring bola lutut
kedua kaki harus selalu ditekuk, dan pada waktu kaki menyentuh bola, mata
melihat pada bola, selanjutnya melihat situasi di lapangan.
b.
Menggiring bola dengan
kura-kura kaki penuh
1)
Posisi kaki sama dengan posisi
kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki penuh.
2)
Kaki yang digunakan untuk
menggiring bola sesuai dengan irama langkah lari tiap langkah dengan kura-kura
kaki penuh bola didorong di depan dekat kaki.
c.
Menggiring bola dengan
kura-kura kaki bagian luar
1)
Posisi kaki menggiring bola
sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki bagian luar.
2)
Setiap langkah secara teratur
dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir
ke depan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki.
3)
Pada saat menggiring bola kedua
lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola,
dan selanjutnya melihat situasi.
4.
Menyundul bola (heading)
Menyundul bola bertujuan untuk mengoper ke teman,
menghalau bola dari daerah gawang atau daerah berbahaya, meneruskan bola ke
teman atau daerah yang kosong, dan untuk membuat gol ke gawang lawan (Herwin,
2004: 41). Macam-macam teknik menyundul
bola (heading) menurut Sukatamsi (1984: 173-174) adalah:
a.
Menyundul bola (heading) dalam
sikap berdiri
1)
Sikap berhenti di tempat:
Badan menghadap ke arah datangnya
bola, kedua kaki berdiri kangkang ke muka belakang kedua lutut ditekuk sedikit,
badan ditarik ke belakang, sikap badan condong ke arah belakang, otot-otot
leher dikuatkan hingga dagu merapat pada leher, mata tertuju ke arah datangnya
bola, dengan kekuatan otot-otot perut dan dorongan panggul serta kedua lutut
diluruskan, badan digerakkan ke depan hingga dahi tepat mengenai bola, seluruh
berat badan diikutsertakan ke depan, hingga badan condong ke depan diteruskan
dengan gerak lanjutan ke arah sasaran,
dengan mengangkat kaki belakang maju ke depan segera lari mencari posisi.
b.
Menyundul bola (heading)
dengan lari Lari ke arah datangnya bola, sambil lari dengan gerakan seperti
menyundul bola dalam sikap berdiri.
c.
Menyundul bola (heading)
dengan melompat Dengan ancang-ancang melompat ke atas ke arah datangnya bola.
d.
Setelah badan berada di atas
badan ditarik ke belakang, badan condong ke belakang otot-otot leher dikuatkan.
Dengan kekuatan otot-otot perut dan dorongan panggul, badan digerakkan ke depan
hingga dahi tepat mengenai bola.b. Badan condong ke depan hingga turun ke tanah
dengan kedua lutut kaki mengeper diteruskan dengan gerak lanjutan.
5.
Merebut bola (tackling)
Merampas bola (tackling) menurut Sukatamsi (1984:
191- 192) adalah teknik merampas bola dari lawan yang sedang menguasaibola.
Untuk keberhasilan dalam merampas bola kecuali teknikmerampas bolanya sendiri,
masih ditentukan oleh faktor keberanian,kekuatan dan ketenangan pemain. Teknik
ini sering dilakukan oleh pemain pertahanan (belakang) di dalam usahanya untuk
mematahkanserangan lawan (pemain penyerang). Walaupun demikian sebaiknya semua
pemain dapat melakukannya.
6.
Lemparan ke dalam (throw-in)
Menurut peraturan, melemparkan bola ke dalam lapangan
harus dilakukan:a. Dengan kedua belah tangan melalui di atas kepala b. Kedua
kaki dari pemain yang melemparkan bola harus berada di luar garis samping batas
lapangan dan ketika melemparkan bola kedua kakinya harus berada di tanah, tidak
boleh diangkat. Dan di dalam melempar bola tidak dibenarkan langsung membuat
gol, dan keuntungannya di dalam melempar bola tidak ada hukuman bagi pemain
yang berdiri offside, jadi pemain penyerang bebas berdiri di muka gawang lawan
(Sukatamsi 1984: 184).
7.
Gerak Tipu
Perlu diperhatikan bahwa di dalam melakukan gerak tipu,
gerakan permulaan yang bertujuan untuk mengganggu atau menghilangkan
keseimbangan lawan, tidak boleh dilakukan dengan sepenuhnya sehingga akan
kehilangan keseimbangan badan sendiri. Berat badan jangan sampai terlalu jauh
menyimpang dari bidang tumpuan. Dan setelah berhasil menipu lawan segera
menutup lawan yaitu dengan menempatkan badan di antara bola dan lawan Sukatamsi
1984: 187-188)
8.
Teknik Penjaga Gawang (goal
keeping)
Teknik penjaga gawang merupakan teknik khusus yang hanya
dilakukan oleh penjaga gawang. Bila penjaga gawang mampu mempertahankan gawang
tidak kemasukan, maka kemungkinan menang bagi timnya adalah penting (Herwin
2004: 49).Menurut Remmy Muchtar (1992: 50-51) teknik yang dilakukan penjaga
gawang antara lain.
a.
Menangkap bola yang tergulir di
tanah
b.
Menangkap bola setinggi perut
c.
Menangkap bola setinggi dada
d.
Men – tip bola tinggi melalui
atas gawang.