Program adalah rancangan mengenai asas-asas (dasar
cita-cita) serta usaha- usaha yang akan dijalankan (Depdikbud, 1989). Sementara pengertian latihan yang
diungkapkan oleh beberapa ahli diantaranya, menurut Kuntzleman dan The Editors
of Consumer Guide (1978:21), "latihan adalah bagian yang sangat
penting dari segala program penurunan berat badan". Pernyataan itu juga
diperkuat oleh Jean mayer yang dikutip oleh Williams (1990:143) yang
menyatakan bahwa : "tidak ada faktor lain yang lebih sering menyebabkan
terjadinya kegemukan kecuali kurangnya latihan fisik". Sedangkan (Harsono,
1992:2) mengatakan bahwa : "Latihan adalah proses yang
sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang denan kian hari
kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya".
Yang dimaksud sistematis adalah berencana, menurut
jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, metodis, dari mudah ke sukar, latihan
yang teratur, dari sederhana ke yang lebih kompleks. Berulang-ulang maksudnya
ialah agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi semakin mudah,
otomatis, dan reflektif pelaksanaannya sehingga semakin menghemat energi. kian
hari maksudnya ialah setiap kali, secara periodik, segera setelah tiba saatnya
untuk ditambah rebannya, jadi bukan berarti harus setiap hari.Dari penjabaran
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa program latihan adalah seperangkat
kegiatan dalam berlatih yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan
oleh siswa/pelajar/pemain, baik mengenai jumlah beban latihan maupun intensitas
latihannya.
1.
Tujuan
Latihan
"Tujuan utama dari latihan (training) adalah
untuk membantu pemain meningkatkan keterampilan dan prestasi olahraganya
semaksimal mungkin" Harsono ( 1992:1). Untuk mencapai latihan tersebut,
ada empat aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap guru pendidikan
jasmani/pembina/pelatih olahraga, yaitu: latihan fisik, latihan teknik, latihan
taktik, dan latihan mental.
a.
Latihan Fisik
Latihan yang dilakukan mempunyai tujuan khusus
dalam hal ini yaitu untuk melatiha kondisi fisik atlit, komponen fisik yang
perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah daya tahan kardiovaskular, daya
tahan kekuatan, kekuatan otot, kelentukan, kemampuan, stamina, kelincahan dan
power.
b.
Latihan
Teknik
Yang dimaksud dengan latihan teknik adalah latihan
untuk mempermahirkan teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu
melakukan cabang olahraga yang dilakukan pemain.
c.
Latihan
Taktik
Tujuan dari latihan taktik adalah untuk
menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada pemain. Oleh karena
itu latihan ini penting untuk meningkatkan keterampilan tendangan penalti.
d.
Latihan
Mental
Latihan-latihan mental adalah latihan-latihan yang
lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan (maturitas) pemain serta
perkembangan emosional dan impulsif . Kegunaan dari latihan mental yaitu untuk
mempertingi efisiensimental pemain, terutama apabila pemain berada dalam suatu
situasi stress yang kompleks.
Tangkudung (2006:46) mengemukakan bahwa tujuan
umum latihan adalah :
1.
Untuk mencapai
dan meningkatkan perkembangan fisik secara multilateral.
2.
Untuk
meningkatkan dan mengamankan perkembangan fisik yang spesifik, sesuai dengan
kebutuhan olahraga yang ditekuni.
3.
Untuk
menghasilkan dan menyempurnakan teknik dari cabang olahraganya.
4.
Untuk meningkatkan
dan menyempurnakan teknik maupuan strategi yang diperlukan.
5.
Untuk
mengelola kualitas kemauan.
6.
Untuk
menjamin dan mengamankan persiapan individu maupun tim secara optimal.
7.
Untuk
memperkuat tingkat kesehatan tiap pemain.
8.
Untuk
mencegah cedera
9.
Untuk
meningkatkan pengetahuan teori.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
pelaksanaan latihan yaitu sebagai suatu proses yang mempunyai tujuan serta
sasaran untuk meningkatkan kondisi fisik, keterampilan, dan prestasi semaksimal
mungkin.
1.
Periodisasi Latihan
Periodisasi latihan adalah proses pembagian
latihan dari suatu rencana tahunan ke dalam tahap-tahap yang lebih kecil, yang
bertujuan untuk memberikan kemudahan di dalam menyusun bagian-bagian latihan
yang lebih dapat diatur serta untuk menjamin pemuncakan yang tepat dalam
pertandingan penting.
2.
Prinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-prinsip latihan menurut Harsono
(1988:102): "Prinsip aktif dan kesungguhan berlatih, prinsip perkembangan
menyeluruh, prinsip spesialisasi, prinsip individualisasi, prinsip variasi
latihan, prinsip model dalam latihan dan prinsip beban lebih (Overload)". Prinsip - Prinsip
latihan olahraga antara lain :
2.
Latihan
–latihan yang dilakukan hendaklnya dilakukan berulang-ulang.
Dengan melakukan suatu gerakan secara berulang
–ulang dan terus menerus maka akhirnya gerakan tersebut akan menjadi gerakan
otomatis. Dengan gerakan yang otomatis akhirnya kita dapat melakukan
gerakan dengan cepat dan menggunakan tenaga sehemat mungkin.
3.
Latihan yang
diberikan harus cukup meningkat ( Overload)
Overload atau penambahan beban latihan. Pada prinsip ini
merupakan proses kondisi antar pemberian beban keria dan masa istirahat untuk
pemulihan. Karena akibat pemberian beban akan mengakibatkan kelelahan maka
harus diimbangi dengan proses pemulihan, untuk menghindari semua ini dapat
dilakukan dengan cara memberikan beban yang selalu meningkat secara bertahap
yang akan menghasilkan overkompensam. Contoh latihan dilakukan dengan
peningkatan waktu dan beban yang terus ditingkatkan misal 2-3 minggu pertama
latihan waktu 1 menit perseason kemudian minggu selanjutnya lebih ditingkatkan.
4.
Latihan harus
dilakukan secara teratur.
Latihan yang dilakuakn secara teratur dan kotinue
akan membawa tubuh untuk dapat segera menyesuaikan lingkungan.contoh latihan
dilakukan dalam waktu 6 minggu dan dilakukan dengan pengaturan waktu antara 3
hari dalam satu minggu.
5.
Intensitas Latihan
Intensitas menurut Suharno (1993:29) adalah
takaran yang menunjukkan kadar/tingkat pengeluaran energi alat dalam aktivitas
jasmani baik dalam latihan maupun pertandingan. Berarti intensitas latihan adalah takaran atau ukuran yang dipakai dalam
suatu latihatan beban. Sedangkan menurut Noer dkk (1996 : 96) intensitas
latihan adalah jumlah beban dalam latihan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan benar pelaksanaannya.
Berdasarkan pendapat tersebut penulis dapat
simpulkan bahwa intensitas latihan adalah jumlah beban dalam latihan yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh dan benar pelaksanaannya menunjukkan
kadar/tingkat pengeluaran energi alat dalam aktivitas jasmani baik dalam
latihan maupun pertandingan karena banyak pelatih yang gagal dalam memberikan
latihan.